Benar adanya bahwa hidup adalah pilihan
bagi siapa yang memiliki dan menjalaninya, pagi ini aku bakalan cerita tentang
sebuah teko, well kenapa aku analogikan teko dengan hidup, mungkin pertanyaan
yang bakalan muncul adalah “ letak korelasinya dimana?” baiklah aku akan mulai
menjawab pertanyaan ini , karena menurutku manifestasi dari hidup seseorang
adalah gambaran apa yang ada dalam dirinya.
Contohnya nih apabila seseorang memilih
untuk menjadi teko yang kosong maka ia tidak dapat memberikan apa yang ada
didalamnya, karena yang ada hanyalah udaraa, dan bayangin aja kalo teko yang
berisi udara dituangkan ke dalam gelas, sampe perubahan iklimpun gelas tersebut
ga bakal penuh. Seperti itulah nilai seseorang yang tidak memberikan manfaat
kepada orang lain.
Lain halnya dengan teko yang ada isinya,
seperti saat ini aku megang sebuah teko berwarna ungu yang berisi air, aku
nuangin isi teko ke dalam sebuah gelas maka gelaspun terisi dengan air, seperti
itulah gambaran hidup sesorang yang memberikan manfaat kepada orang lain, yang
perlu dijadikan catatan, ketika memilih hidup menjadi sebuah teko yang berisi
adalah perhatikan isi dari teko itu sendiri , jangan sampe jadi teko berisi
tapi isinya ga bermanfaat atau malah merugikan , isitilah senseiku nih “ SAMA
BAE MAH KAYA TEKO KOSONG!”, maksud disini adalah apa yang kita pikirkan, yang
kita ucapkan, yang kita lakukan hendaknya berfaedah atau minimal tidak
merugikan orang lain karena kredibilitas seseorang bisa nampak dari trilogi
kredibilitas (apa yang kita pikirkan, yang kita ucapkan, yang kita lakukan), so
jadilah sebaik-baiknya teko yang berisi dan bermanfaat
0 comments:
Post a Comment