Setelah menentukan masalah yang akan kami analisis kami mulai pergi ke
puskesmas yang terletak di daerah yang sebagiannya urban dan sebagiannya bisa dikatakan rural , semua anggota kelompok tidak bisa hadir secara bersamaan untuk
mengambil data ke puskesmas karena jadwal kuliah yang lumayan padat dan berbeda
antar peminatan , beberapa diantara kami sempat menuju puskesmas untuk
mengambil data namun dari puskesmas tidak memberikan data begitu saja terkait
birokrasi yang sedikit misscom, karena dari surat yang pihak puskesmas terima
waktu yang bisa diluangkan pihak puskesmas terhadap mahasiswa sesuai dengan
waktu yang telah ditulis disurat dan waktu itu kami membutuhkan ahirnya kelompok kamipun presentasi menggunakan data sekunder yang kami peroleh dari dinkes tangsel.
tibalah waktu PBL 1 , waktu yang kami miliki hanya 10 hari untuk mengumpulkan data primer, saat inilah aku benar benar melihat masalah kompleks yang terjadi di masyarkat (miris bgt liatnya) disparitas yang terjadi benar benar gak pernah aku bayangkan sebelumnya, selam 10 hari aku dan kelompk aku kost di depan puskesmas hal yang gak bisa aku lupain saat kost di tempat tersebut yaitu saat hari ke 6 setelah turun lapangan menyebarkan kuesioner ba'da isya aku, lifa, omi nanda, kania iren, siska dan wardah sudah sampai duluan, ahirnya kami menunggu menunggu di depan kossan, bebrapa menit kemudian omi, nanda, siska, iren, kania, wardah dan lifa teriak sambil lari melewati tangga kost kami, akupun tak merasa kaget atau heran atas kelakuan mereka , namun setelah sejenak aku berpikir dan menatap mereka sambil menggelengkan kepala tiba-tiba dibelakangku ada yang mencolek-colek ahirnya aku meneh dan ternyata seorang laki laki berpakaian lusuh dengan rambut panjang yang tak terurus dan gigi hitam tersenyum lebar kepadaku, alhasil dengan kekuatan penuh aku lari menyusul teman-temanku sambil mengunci pintu gerbang yang dalam imajinasiku tetap bisa dibuka oleh siapapun yang berada diluar sana, karena koridor kamar kami sangat sempit dan yang berusaha masuk itu banyak dan gak beraturan ahirnya kami terjatuh , kami tertawa keras dengan rasa khawatir yang sangat ahirnya pintu ruang utama dapat dibuka dan kamipun merasa lega.....
tibalah waktu PBL 1 , waktu yang kami miliki hanya 10 hari untuk mengumpulkan data primer, saat inilah aku benar benar melihat masalah kompleks yang terjadi di masyarkat (miris bgt liatnya) disparitas yang terjadi benar benar gak pernah aku bayangkan sebelumnya, selam 10 hari aku dan kelompk aku kost di depan puskesmas hal yang gak bisa aku lupain saat kost di tempat tersebut yaitu saat hari ke 6 setelah turun lapangan menyebarkan kuesioner ba'da isya aku, lifa, omi nanda, kania iren, siska dan wardah sudah sampai duluan, ahirnya kami menunggu menunggu di depan kossan, bebrapa menit kemudian omi, nanda, siska, iren, kania, wardah dan lifa teriak sambil lari melewati tangga kost kami, akupun tak merasa kaget atau heran atas kelakuan mereka , namun setelah sejenak aku berpikir dan menatap mereka sambil menggelengkan kepala tiba-tiba dibelakangku ada yang mencolek-colek ahirnya aku meneh dan ternyata seorang laki laki berpakaian lusuh dengan rambut panjang yang tak terurus dan gigi hitam tersenyum lebar kepadaku, alhasil dengan kekuatan penuh aku lari menyusul teman-temanku sambil mengunci pintu gerbang yang dalam imajinasiku tetap bisa dibuka oleh siapapun yang berada diluar sana, karena koridor kamar kami sangat sempit dan yang berusaha masuk itu banyak dan gak beraturan ahirnya kami terjatuh , kami tertawa keras dengan rasa khawatir yang sangat ahirnya pintu ruang utama dapat dibuka dan kamipun merasa lega.....
0 comments:
Post a Comment