Public Health Never Ending Story




Ini adalah one piece of my experiences tentang dunia seorang “ public Health”,  waktu itu aku berada pada tingkat 5 departemen Kesehatan Masyarakat di salah satu perguruan tinggi islam Jakarta, seperti biasa , semua mahasiswa tingkat 5 dari semua peminatan harus mengikuti kelas besar untuk pengarahan dan persiapan turun ke lapangan (PBL) atau mungkin lebih dikenal dengan istilah KKN lebih tepatnya , step yang paling mendebarkan adalah ketika membaca pengumuman anggota kelompok, saat itulah kata-kata “konon” dikepalaku yang diceritakan oleh kakak tingkat mulai melompat-lompat mengikuti irama jantung ya entah mitos atau fakta , konon keberhasilan PBL tengantung konsistensi anggota kelompok PBL, Konon dalam sebuah kelompok PBL pasti ada Kericuhan, Konon saat PBL selalu timbul perselisihan antar anggota kelompok karena perbedaan pendapat, Konon dalam sebuah kelompok yang… dll, yah mau gak mau aku harus segera membaca pengumumannya “ bismillahirrahmanirrahim” adalah kalimat yang aku baca ketika mulai membaca pengumuman nama-nama anggota kelompok disana tertulis Nova Dwi Farhana (PromKes), Wardatul Hasanah (Epidemiologi), Giantika saraswati (K3), Kania(K3), Nadhira ramadhani (Gizi) dan Julius Prabowo (KesLing), saat pertama kami berkumpul untuk membahas rencana intervensi diawali dengan obrolan ringan dan alhamdulillah semua anggota kelompokku saling mendukung satu sama lain, dengan obrolan ringan dan non formal tersebut ahirnya kami berhasil menyusun rencana analisis lapangan yang menghabiskan waktu sampai pukul 24.00, bertempat di Kos tulip, prosesnya lumayan sangat panjang , karena setiap anggota memiliki bidang keahlian masing masing kami bergantian mengutaran pendapat dan argumen dinamika kelompok  saling mendengarkan satu sama lain secara bergantian dan ada moderator yang siap menimbang dan memutuskan.
Setelah menentukan masalah yang akan kami analisis kami mulai pergi ke puskesmas yang terletak di daerah yang sebagiannya urban dan sebagiannya bisa dikatakan rural , semua anggota kelompok tidak bisa hadir secara bersamaan untuk mengambil data ke puskesmas karena jadwal kuliah yang lumayan padat dan berbeda antar peminatan , beberapa diantara kami sempat menuju puskesmas untuk mengambil data namun dari puskesmas tidak memberikan data begitu saja terkait birokrasi yang sedikit misscom,  karena dari surat yang pihak puskesmas terima waktu yang bisa diluangkan pihak puskesmas terhadap mahasiswa sesuai dengan waktu yang telah ditulis disurat dan waktu itu kami membutuhkan ahirnya kelompok kamipun presentasi menggunakan data sekunder yang kami peroleh dari dinkes tangsel.
tibalah waktu PBL 1 , waktu yang kami miliki hanya 10 hari untuk mengumpulkan data primer, saat inilah aku benar benar melihat masalah kompleks yang terjadi di masyarkat (miris bgt liatnya) disparitas yang terjadi  benar benar gak pernah aku bayangkan sebelumnya, selam 10 hari aku dan kelompk aku kost di depan puskesmas hal yang gak bisa aku lupain saat kost di tempat tersebut yaitu saat hari ke 6 setelah turun lapangan menyebarkan kuesioner ba'da isya aku, lifa, omi nanda, kania  iren, siska dan wardah  sudah sampai duluan, ahirnya kami menunggu menunggu di depan kossan, bebrapa menit kemudian omi, nanda, siska, iren, kania, wardah  dan lifa teriak sambil lari melewati tangga kost kami, akupun tak merasa kaget atau heran atas kelakuan mereka , namun setelah sejenak aku berpikir dan menatap mereka sambil menggelengkan kepala tiba-tiba dibelakangku ada yang mencolek-colek ahirnya aku meneh dan ternyata seorang laki laki berpakaian lusuh dengan rambut panjang yang tak terurus dan gigi hitam tersenyum lebar kepadaku, alhasil dengan kekuatan penuh aku lari menyusul teman-temanku sambil mengunci pintu gerbang yang dalam imajinasiku tetap bisa dibuka oleh siapapun yang berada diluar sana, karena koridor kamar kami sangat sempit dan yang berusaha masuk itu banyak dan gak beraturan ahirnya kami terjatuh , kami tertawa keras dengan rasa khawatir yang sangat ahirnya pintu ruang utama dapat dibuka dan kamipun merasa lega.....

0 comments:

Post a Comment

Search This Blog

Powered by Blogger.