Simfoni Realita

Setelah beberapa jam seorang mahasiswa yang  duduk terdiam ditaman UHN, seorang temannya datang menghampirinya dengan membawa surat kabar pada hari itu, yang membuat keduanya serentak berkata”kita tidak bisa membiarkan semua ini terjadi”, di sudut lain UHN, beberapa mahasiswa berkumpul di depan majalah dinding dengaan ekspresi heran serentak mereka berkata “kita tidak bisa membiarkan semua ini terjadi”, karyawan di lantai 1pun berkumpul membicarakan hal serius mengenai berita yang beredar pada pagi hari itu. Suasana di UHNpun berubah mencekam karena seluruh penghuni UHN berkumpul di jembatan situgantung, mereka berdiri dengan khidmad melaksanakan upacara dalam rangka memperingati hari lingkungan nasional, setelah itu mereka berlomba-lomba membersihkan lingkungan disekitar situgantung, bahkan sekelompok mahasiswa berenang dengan penuh semangat sembari membersihkan danau situgantung yang penuh dengan sampah, tak lama setelah itu,sekelompok warga sekitar danau situgantung datang dari setiap arah,  rona wajah mereka begitu bersemangat, dipenuhi harapan danau yang mereka cintai akan kembali asri,dalam hitungan menit ahirnya iapun kembali bersih dan asri.


Di Saat bersamaan seorang berbaju lusuh dan penuh peluh dengan sebuah sapu di genggamannya,  membangunkan dua mahasiswa yang tertidur dengan mendekap surat kabar yang dibawa oleh temannya beberapa jam sebelumnya yang kini juga tertidur disampingnya,sontak mahasiswa itu terbangun dan segera berlari ke tepi danau situgantung, dengan spontan mahasiswa yang bersamanya juga ikut berlari mengikutinya, sungguh miris, sesampainya di danau situgantung, ia baru sadar bahwa semua itu hanya mimpi, yang ada di hadapannya hanyalah tumpukan sampah yang memenuhi permukaan air, air keruh kehijauan yang masih digunakan untuk keperluan sehari-hari.

Masyarakat sudah biasa dengan pemandangan ini, Bahkan saat air danau ini naik membanjiri gubuk gubuk kecil dipinggir danaupun tak ada yang perduli.beberapa tahun lagi mungkin banjir kecil ini tak lagi kecil, tak lagi tak dipedulikan, tak lagi dianggap sebagai sebuah pemandangan, tak hanya menghiasi gubuk di tepi danau namun kampus sehat UHNpun juga akan terhiasi dengan rona sedih danau situgantung.


            Sungguh ironi dengan idealisme yang  berusaha ditanamkan oleh seribu buku yang berada di perpustakaan, reklame yang dipajang, bahkan topik yang hampir setiap hari dibicarakan kampus ini “kesehatan”, ada ketimpangan dalam hal ini, idealisme yang terlalu tinggi? ataukah  lingkungan yang bosan dengan keasriannya sendiri?.kemudian kedua mahasiswa itu berjalan menuju lantai 3 untuk mengikuti kuliah dengan topik kesehatan “mungkin kita masih perlu belajar teori sehat dilingkungan kita sendiri bro!” ujar salah satu dari keduanya.

0 comments:

Post a Comment

Search This Blog

Powered by Blogger.